Translitor.

Sponsor,

KISAH NAMA TUHAN.



KISAH NAMA TUHAN.

 

Japa memiliki pengertian pengulangan. Sedangkan japa namasmarana memiliki pengertian pengulangan penyebutan nama Tuhan. Japa Namasmarana memiliki berbagai fungsi yang salah satunya menghancurkan semua dosa dan meniadakan lingkaran kelahiran kematian serta membebaskan jiwa dari keterikatan duniawi. Japa juga berarti pengulangan mantra yang bersifat pikiran/mental. Dibawah ini ada beberapa kisah dari ribuan kisah mengenai pengulangan nama Tuhan. Asal diketahui nama-nama dewa dibawah ini hendaknya tidak sebgai pembatasan bagi pembaca. Disini hanya sebagi contoh, sujatinya nama Tuhan tak dapat dihitung jumblahnya. Sekali lagi disini hanya sebagai pembelajaran dan bersifat saling berbagi antara penulis dan pembaca. Sehingga ... Astungkara... kita bersama dapat belajar dan mempraktikan ajaran-ajaran kitab suci Hindu dengan baik.

DHRUVA BERSAMA ANUGRAH VISNU.

UttAnapAda seorang putra Manu yang pertama. UttAnapAda artinya “dia yang dengan kaki terangkat”. Hal ini sebagai penggambaran sikap dari yoga. Dimana seorang yogi berdiri diatas tanah dengan satu kaki saja. UttAnapAda memiliki dua istri yaitu Suruci (berkat yang baik) dan Suniti (moral yang baik). Suruci berputra Uttama dan Suniti berputra Dhruva. Suatu ketika Uttama berada dipangkuan ayahnya dan hanya ingin bersama ayahnya saja. Ketika itu Drhruva sedang melihatnya. Namun, Suruci ibu tirinya justru mengejek Dhruva. Dhruva sangat terpukul akan ucapan ibu tirinya dan meninggalkan tempat tersebut . Kemudian Ia mencari ibu kandungnya sekaligus menceritakan kejadian tersebut. Sang ibu Suniti menasehati anak kiandungnya itu. Beliau menyarankan Dhruva agar melakukan tapa. Dhruva-pun meninggalkan tempat dan pergi untuk melakukan pertapaan.
Saat Dhruva melakukan apa yang diperintahkan oleh ibunNya. Ditengah perjalanan ia bertemu dengan NArada. NArada menemuinya dan menyapanya “ engkau adalah seorang anak kecil, Dhruva! Bagaimana mungkin engkau menemuiNya dengan melakukan pertapaan dan Yoga yang begitu mendalam, kosentrasi dan bebas dari nafsu, yang mestinya dilakukan dengan beberapa kelahiran? Berhentilah dengan usaha itu, untuk saat ini anakKu. Cobalah, bila engkau telah menikmati semua benda-benda duniawi dan telah menjadi tua”. Dhruva sebenarnya dikisahkan pada saat itu masih berumur lima tahun. Dengan saran dari NArada diatas, Dhruva justru tidak mau melakukanya. Akantetapi Dia meminta dan memaksa NArada agar mengajarkan meditasi kepadaNya. Karena kegigihan dan tekad dari anak itu, NArada menginisiasi Dhruva dengan mantra yang suci. Mantra itu adalah mantra “ OM namo bhAgavate vAsudevAya”. Kemudian Rsi NArada mengajarkan bagaimana cara melakukan meditasi kepada VAsudeva. Sang Rsi menyarankan melakukan pertapaan di MathurA.
Dhruva-pun memulai tapa kerasnya. Beliau berdiri dengan satu kaki dan hanya hidup dengan udara saja. dari waktu ke waktu, ahirnya Dhruiva dapat menguasai dirinya melalui nafas dan kosentrasi yang mendalam. Selanjutnya Ia melihat cahaya ilahi/ketuhanan di dalam dirinya sendiri. Bhagavan sebagai perwujudan ilahi menarik cahaya ilahi yang ada dalam diri Dhruva, dan  pada saat istirahat dari samAdhinya, Ia melihat hal yang sama diluar dirinya. Namun  tak sepatah katapun yang Ia ucapkan. Bhagavan kemudain nmenyapaNya “Oh, engkau pemuda ksatriya! Aku tahu keteguhan hatiMu, sehingga kamu selalu berhasil. Aku akan memberikan suatu tempat yang senantiasa cerah, diaman nirvana tetap selamanya. Planet dan bintang-bintang selalu terikat pada tempat itu. Mereka yang hidup pada satu kalpa akan mengalami kematian, namun tempat ini tidak akan pernah dapat dimusnhakan. Dharma, Agni, dan Kashyapa, Indra dan tujuh Rsi, dengan segala yang bercahaya dilangit ini, secara tetap berputar mengelilingi tempat itu. Engkau akan menggantikan ayahMu menjadi Raja dan memerintah selama tiga puluh enam ribu tahun. kakaMu UttAma akan lenyap disebuah hutan, demikianpula ibu tiriMu. Sedangkan Suruci akan mati karena mengejar anaknya di tengah hutan. Ahirnya tempatMu akan berada berada dalam tempatKu bersemayam, lebih tinggi dari Rsi-rsi itu dan tidak akan kembali kebumi ini”.
Setelah pertapaan berahir, Dhruva-pun melanjutkan perjalanan pulang. Kemudian Dhruva menemui orang tuanmya dan menggantikan posisi ayahnya menjadi raja. Dia mengawini BrAhmI, putri dari ShishumAra, dan dariNya mendapat dua putra yaitu Kalpa dan Vatsara. Dari perkawinanNya dengan IlA, Ia mendapat anak dengan nama Utkala. Uttama dibunuh oleh para Yaksa yang memiliki kekuatan sangat hebat saat keluar dari pondoknya. Dengan demikian Dhruva membalas dendam kematian kakanya dan menuju arah urata. Ia membunuh ribuan para Yaksa tanpa dosa dan membunuh para Kinara saat pertempuran. Manu sangat prihatin akan kejadian ini, dan meminta Dhruva menghentikan peperangan. Dengan itu Dhruva mematuhi perintah dari Manu. Kubera raja dari para Yaksa menjadi sangat terkesan dengnNya dan juga memberikan berkat. Setelah tigapuluh enam ribu tahun lamanya memerintah, dua pesuruh Dewa Visnu, Sananda dan Nanda menjemput Dhruva dengan kereta menuju tempat bersemayamnya dewa Visnu seperti yang dijanjikan.
By: Sivananda Svami.

PELAYAN VISNU DAN AJAMILA.

AjAmila adalah putra seorang Brahmana. Seorang anak yang penurut dan sederhana. Ia selalu melakukan kebajikan seperti yang tersurat didalam Veda. Pada suatu hari, ia pergi kehutan mencari buah-buahan, bunga-bunga, kayu bakar untuk yagna dan rumput kusa. Hal ini diperintahan oleh ayahnya sendiri. Sekembalinya dari hutan. AjAmila melihat seorang shUdra yang ditemani oleh seorang budak perempuan. Ia berusaha menahan godaan hawa nafsunya, tetapi tidak berhasil. Malah ia menhabiskan kekayaan warisan ayahnya demi cintanya kepada wanita tersebut. Ia menjinggalkian istriNya sendiri dan menggauli wanita budak itu. Dari hasil hubungan asmaranya dia memiliki beberapa keturunan. Yang paling bungsu bernama NArAyana. AjAmila kehilangan kualitas sifat baiknya, ia bergaul dengan orang rendahan dan melupakan kewajiban sehari-harinya. Untuk menghidupi kehidupan sehari-hariNya ia melakukan perbuatan criminal dan perbuatan melanggar hukum lainya.
Tibalah waktu dimana masa-masa ahir hidupNya. Sebelumnya ia mengira anak kesayanganNya NArAyana sedang tidak dirumah. Dia mengira anaknya sedang bergi bermain dikejauhan. Sesaat setelah itu AjAmila melihat utusan Yama didepanya dengan membawa tali. Sentak ia terkejit melihat kejadian tersebut yang terjadi didepan matanya. Kemudian ia berteriak dan menggil nama “NArAyana, NArAyana”. Saat itupula hadir utusan dewa Visnu dedepanya. Ketika pesuruh Yama akan mencabut nyawa AjAmila, pelayan dewa Visnu menghentikan tindakan tersebut. Pelayan dewa Yama berkata “siapakah anda ini?” “anda telah mencampuri perintah Yama?” pesuruh Visnu itu tersenyum dan bertanya “apakah dharma itu? Apakah Yama yang memegang tongkat hukum melawan semua orang yang melakukan karma? Tidakah ada perbeadaan yang dibuatnya?” Kaki tangan Yama menjawab “orang yang melaksanakan perintah Veda disebut dengan dharma tetapi dia yang tidak melaksanakan yang diperintahkan oleh Veda disibut dengan adharma. Pada mulanya AjAmila melakukan perintah Veda. Tetapi karena ia telah menggauli perempuan rendah ini, ia kehilangan sifat kebrahminanya. Oleh karena itulah ia harus dihukum oleh Yama”.
Pesuruh wisnu sangat heran mendengar kata-kata seperti ini “anda adalah kaki tangan raja yang disebut dengan rajanya dharma. Dan anda tidak tau bahwa ada sesuatu yang berada diatas Veda. AjAmila secara sadar atau tidak sandar telah menyebut nama NArAyana yang dapat melepaskan cengkraman anda. Ini adalah sifat api yang menghabisakan kayu bakar, jadi secara alami nama dari Visnu dapat menyelamatkan dosa-dosa. Bila seseorang yang meminum obat yang mujarab secara tidak sengaja, bukankan itu menimbulkan akibat? Itu tidak berarti Dia menyebut nama Tuhan secara tidak sengaja atau sengaja. Apakah ia menyebut nama anaknya atau tidak. Yang jelas ia telah menytebut nama NArAyana. Karena itu anda sekalian harus mundur”.
Dengan terpesona pesuruh Yama melepaskan  AjAmila. Mereka segera pergi dan melaporkan kejadian tersebut.  Pesuruh Yama berkata “pastilah ada satu hukum yang mampu mengabaikan hukum., walaupun seseorang dihukum atau tidak. Mengapa mesti ada perbedaan? Kamiu mengetahui bahwa paduka adalah satu-satunya pelaksana hukum bagi para pelaku kejahatan. Tetapi para pesuruh Visnu datang dan melepaskan orang yang melanggar Veda dari tanganKu!” kemudian Yama menjawab “benar sekali anak-anak Ku, ada beberap[a orang atasan Ku dan itu adalah Visnu sendiri. Caranya sangatlah misterius. Seluruh alam semesta ada didalam Nya. Para pesuruhnya selalu menyelamatkan bhaktaNya. Hanya dua belas dari kami yang mengetahui dharma, selain itu tidak seorangpun. Dua belas perwujudan itu adalah Brahma, Shiva, Sanatkumara, Narada, Kapila, Manu, Prahlada, Janaka, Bhisma, Bali, Suka, dan aku sendiri”.
Ajamila yang mendengarkan percakapan antara pelayan Yama dan Visnu. Ia begitu menyesal dengan tindakanya. Kemudian ia melepaskan keterikatanya, meninggalkan rumah dan pergi ke Haridvara. Disini ia memusatkan pikiran kepada Tuhan. Pesuruh Visnu yang dulu yang datang kembali untuk menemuinya dan membawanya ke wisnu Loka dengan sebuah kiereta kencana.
By: Sivananda Svami. 

PEMERAH SUSU DAN PANDITA.

Tersebutlah seorang pemerah susu dan yang secara rutin memberikan susu kepada pandita. Pandita ini adalah orang yang terpelajar, dia biasa memberikan ceramah, memberikan kisah-kisah keagamaan dan berbagai pelajaran. Si pemerah susu harus memberikan susu kepada sang pandita dengan menyebarangi sungai.  Suatu ketika Si pemerah susu terlambat untuk membawakan susunya kepada pandita. Hal ini dikarenakan air sungai yang meluap akibat hujan yang begitu deras. Pandita bertanya kepada-Nya kenapa hari ini terlambat untuk datang? Si Pemerah susu menjawab, bahwa sungai saat ini meluap dan dia tidak bisa menyebrang. Pandita menjelaskan "beribu-ribu orang dengan mudah datang dan dapat menyeberangi lautan melalui salah satu nama Tuhan. Tidak dapatkah kamu menyeberangi aliran sungai ini?"
Pemerah susu itu selanjutnya sangat mempercayai kata-kata sang Pandita. Pada hari berikutnya banjir kembali mengenangi sungai. Tetapi Ia ingat dengan ucapan sang Pandita, denganpenuh keyakinan dan rasa percaya Ia mengucapkan nama suci Tuhan dengan perasaan dan bhAva. Kemudia Ia menyeberangi sungai yang sedang meluap itu. Hari itu Pandita bertanya kepada pemerah susu tersebut, mengapa ia datang lebih awal sedangakan air sungai sedang meluap hari ini? pemerah susu itu menjawab; bahwa ia mengikuti petuahnya dan mengucapkan nama suci Tuhan sehingga ia dapat menyeberangi sungai itu. 
Pandita begitu terkejut dengan jawaban pemerah susu tersebut. Ia ingin mencoba metodenya sendiri. begitu ia mencoba menyeberangi aliran sungai yang meluap tersebut, Ia jatuh dan tenggelam. Sang Pandita tidak memiliki kepercayaan. Ia hanya seorang pembaca buku, sehingga ia tidak terlindungi. Sedangkan pemerah susu memiliki keyakinan yang teguh dan sejati, hingga Ia diselamatkan. Kitapun sama! dengan mengucap nama suci Tuhan dengan keyakinan dan bhakti, kitapun akan dilindungi oleh Sang Pencipta.

Om shanty, shanty, shanty Om.

0 Response to " KISAH NAMA TUHAN. "

http://adf.ly/1bLNXQ [URL=http://www.flagcounter.me/details/l0][IMG]http://www.flagcounter.me/l0/[/IMG][/URL]http://www.flagcounter.me/l0/